Ronaldo: Di Maria Sempat Menyerah di Final Liga Champions 2014
London - Cristiano Ronaldo mengungkapkan sikap negatif mantan rekan setimnya Angel Di Maria. Ronaldo menyebut Di Maria sempat menyerah saat Real Madrid tertinggal sampai menit-menit akhir final Liga Champions 2014.
Ronaldo dan Di Maria tampil sebagai starter saat Madrid menghadapi rival sekotanya Atletico Madrid di Estadio Da Luz, Lisbon. El Real tampil lebih agresif tapi justru tertinggal lebih dulu setelah Diego Godin menjebol gawang Iker Casillas di menit ke-36.
Madrid tampak akan kalah karena belum juga sanggup mencetak gol balasan ketika laga memasuki menit-menit akhir. Sampai akhirnya, Sergio Ramos menyamakan skor di akhir injury time untuk memaksakan babak tambahan waktu, yang menjadi titik balik bagi Madrid.
Setelahnya, berturut-turut Madrid membobol gawang Atletico lewat Gareth Bale, Marcelo, dan terakhir penalti Ronaldo untuk memastikan mereka memenangi La Decima dengan skor 4-1.
Usai melengkapi 2014-15 dengan juara Copa del Rey dan Liga Champions, Di Maria meninggalkan Madrid untuk bergabung Manchester United tapi gagal mengulang performa apiknya. Sampai pada akhirnya, Di Maria dijual ke Paris Saint-Germain pada musim panas lalu.
"Aku menyukai tekanan. Ketika aku tidak merasakan tekanan, aku akan melepas sepatuku, menaruhnya di sampingku dan bilang: 'sudah saja'," kata Ronaldo jelang peluncuran film dokumenter tentang dirinya sebagaimana dikutip Mirror.
"Ini selalu tentang sukses dan kemenangan. Kalau aku harus memilih salah titel maka Liga Champions adalah yang paling penting," sambung dia. "Di menit ke-88 di final, aku mencari Di Maria dan aku melihat wajahnya mengadap ke bawah sembari berpikir: 'kami tim yang lebih baik tapi kami akan kalah'. Tapi aku selalu percaya."
"Aku selalu bilang tidak masalah apakah main bagus atau jelek, selama Anda menang. Dalam 20 tahun, tidak akan ada yang mengingat dan bilang 'mereka bermain lebih baik, menciptakan lebih banyak peluang'. Hanya masalah siapa yang menang," tandas Ronaldo.
Ronaldo dan Di Maria tampil sebagai starter saat Madrid menghadapi rival sekotanya Atletico Madrid di Estadio Da Luz, Lisbon. El Real tampil lebih agresif tapi justru tertinggal lebih dulu setelah Diego Godin menjebol gawang Iker Casillas di menit ke-36.
Madrid tampak akan kalah karena belum juga sanggup mencetak gol balasan ketika laga memasuki menit-menit akhir. Sampai akhirnya, Sergio Ramos menyamakan skor di akhir injury time untuk memaksakan babak tambahan waktu, yang menjadi titik balik bagi Madrid.
Setelahnya, berturut-turut Madrid membobol gawang Atletico lewat Gareth Bale, Marcelo, dan terakhir penalti Ronaldo untuk memastikan mereka memenangi La Decima dengan skor 4-1.
Usai melengkapi 2014-15 dengan juara Copa del Rey dan Liga Champions, Di Maria meninggalkan Madrid untuk bergabung Manchester United tapi gagal mengulang performa apiknya. Sampai pada akhirnya, Di Maria dijual ke Paris Saint-Germain pada musim panas lalu.
"Aku menyukai tekanan. Ketika aku tidak merasakan tekanan, aku akan melepas sepatuku, menaruhnya di sampingku dan bilang: 'sudah saja'," kata Ronaldo jelang peluncuran film dokumenter tentang dirinya sebagaimana dikutip Mirror.
"Ini selalu tentang sukses dan kemenangan. Kalau aku harus memilih salah titel maka Liga Champions adalah yang paling penting," sambung dia. "Di menit ke-88 di final, aku mencari Di Maria dan aku melihat wajahnya mengadap ke bawah sembari berpikir: 'kami tim yang lebih baik tapi kami akan kalah'. Tapi aku selalu percaya."
"Aku selalu bilang tidak masalah apakah main bagus atau jelek, selama Anda menang. Dalam 20 tahun, tidak akan ada yang mengingat dan bilang 'mereka bermain lebih baik, menciptakan lebih banyak peluang'. Hanya masalah siapa yang menang," tandas Ronaldo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar